Kamis, 22 September 2011

Tetap semangatlah kawan

Tetap Semangat dalam Kehidupan  Print E-mail

Satu hal yang paling penting dalam hidup kita adalah untuk tetap bersemangat/bergairah akan kehidupan kita. Sebagai anak Tuhan yang maha kuasa, sudah seharusnya kita memandang dan menjalani hidup kita dengan semangat, karena itu menggambarkan pantulan positif dari Allah kepada dunia. Hidup yang bersemangat juga membuat kita menjadi orang-orang yang lebih baik, untuk kita sendiri dan juga untuk dunia.

Tidak bisa kita pungkiri, dalam hidup kita ada banyak masalah, persoalan, besar atau kecil, tapi kitab Amsal mengajarkan bahwa hanya orang-orang yang bersemangat yang dapat menanggungnya (Amsal 18:14).
Semangat berasal dari diri kita yang paling dalam, di dalam roh kita. Saat kita bersemangat berarti kita kuat di dalam roh kita, dan kalau roh kita kuat, kita akan bisa menanggung segala sesuatu dalam hidup kita.
Kita akan menjadi lebih baik, punya pengharapan, mencerminkan Kristus, menjadi berkat dan berbahagia menjalani hidup ini.

Diskusi

1.    Rencanakan berkat

Ketika seorang istri mengandung seorang bayi dalam rahimnya, dia dan suaminya akan mulai membuat berbagai rencana dan persiapan untuk bayi mereka. Mereka melakukan ini karena mereka tahu ada bayi yang akan lahir. Mereka belum melihat atau menyentuh bayi itu tapi mereka percaya pada apa kata dokter.

Kitapun adalah orang-orang percaya, kita percaya pada Tuhan Yesus, kita percaya pada perkataan Tuhan Yesus tentang kita; oleh sebab itu kita perlu membuat rencana atas dasar iman percaya kita tersebut.
Apa yang kita rencanakan sangat penting karena itu akan menghasilkan sesuatu yang positif atau sesuatu yang negatif.

Sebagai contoh, ada orang-orang yang merencanakan untuk menghindari sakit; mereka melihat di surat kabar atau TV bahwa sekarang sedang musim sakit flu, segera mereka ke apotik dan membeli berbagai macam obat flu dan mereka berkata pada diri mereka sendiri: “Kalau aku kena flu, aku sudah punya obatnya.” Memang baik untuk kita berjaga-jaga terhadap penyakit tapi itu tidak berarti kita kan segera lari ke apotik saat mendengar tentang musim flu, memborong semua obat flu dan menantikan saatnya kita sakit flu. Ingat firman Tuhan di Mazmur 91 yang mengatakan janji Tuhan tentang perlindungan-Nya pada kita. Hiduplah dalam iman kita kepada Allah, terus percaya dan pegang janji-janji Allah bagi kita.

Kita harus menghindari rencana kekalahan. Seringkali kita mempersiapkan hal-hal yang salah, yang berarti menaruh iman kita pada hal yang negatif. Kita harus ingat bahawa kita adalah lebih dari pemenang didalam Tuhan Yesus (Rom 8:37).
Sebagai contoh, penelitian berkata bahwa pada saat kita berumur diatas 30 tahun, pendengaran kita akan semakin berkurang, mata kita menjadi buram, otot-otot kita melemah, sel-sel otak kita menurun setiap tahunnya secara terus menerus. Dan kita mulai mengakui hal itu seiring dengan bertambahnya usia kita. Kita memikirkan berbagai cara supaya kalau waktunya proses penuaan itu datang, kita sudah siap dengan alat-alat bantu.

Kita sedang mempersiapkan diri kita untuk kalah. Yang seharusnya kita lakukan ialah lebih mempercayai apa kata Tuhan tentang kita daripada apa kata penelitian.

Musa berumur 120 tahun pada waktu ia mati, dikatakan bahwa matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang (Ulangan 34:7). Saat Kaleb berumur 85 tahun, dia berkata : “Berikanlah kepadaku pegunungan…” yang berarti dia minta sesuatu yang lain yang bisa dia lakukan, sesuatu tugas baru baginya… yang berarti Kaleb tidak mau pensiun di umur 85 tahun. (Yosua 14:10-12)

Kita tidak pernah terlalu tua untuk melakukan hal-hal besar bagi Tuhan… tidak seharusnya kita hidup hanya menantikan waktunya untuk masuk ke surga. Tubuh kita boleh menjadi tua tapi kalau kita tetap merasa muda dalam roh kita, tubuh kita akan menjadi lebih baik. Caranya adalah dengan selalu bersyukur, sukacita, hindari stress. Kita bisa memilih, kita bisa memutuskan, kita bisa merencanakan untuk menjadi tua, kesehatan menurun, kalah, gagal atau kita merencanakan untuk panjang umur, sehat, diberkati, jadi pemenang, berkelimpahan dan sukses.

2.    Teruslah bernyanyi

Terlalu banyak orang yang tidak bahagia. Mereka membiarkan masalah membebani mereka yang membuat mereka tidak lagi memiliki sukacita dan tidak lagi bisa bernyanyi. Sebenarnya Tuhan memberikan kita sebuah sumur sukacita di dalam kita.

Keadaan kita mungkin tidak baik, segala sesuatu mungkin berjalan tidak lancar, tidak seperti yang kita kehendaki tapi kalau kita mau belajar untuk selalu menimba air dari sumur sukacita yang ada dalam kita, tidak perduli situasi dan kondisi kita, kita masih bisa bersukacita.
Efesus 5:18 mengatakan agar kita selalu penuh dengan Roh Allah.

Kalau kita ambil contoh balon gas…pada waktu balon itu baru diisi dengan gas, balon itu akan kelihatan bagus sekali, mengembang, melayang tinggi. Setelah beberapa waktu balon itu mulai melemah, mengecil, turun kebawah sampai akhirnya benar-benar kempis dan tergeletak di tanah. Apa sebabnya? Karena tidak ada gas lagi di dalamnya. Demikian pula dengan kita. Kalau kita mau terus bersemangat, kita harus terus diisi dengan Roh Allah. Saat kita penuh dengan Roh, kita akan bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati (Efesus 5:19)

Bukan berarti kita harus sepanjang hari bernyanyi dan bersorak dengan suara keras.Yang dimaksud adalah bahwa dalam diri kita, kita selalu memikirkan kebaikan Tuhan dan itu terpancar keluar lewat nyanyian; mungkin keras, mungkin senandung atau mungkin hanya siulan. Tapi artinya didalam nafas kita, kita sedang berkata : “Terima kasih Tuhan untuk hari ini, terima kasih Tuhan karena aku hidup, aku sehat, aku diberkati.”

Saat kita melakukan itu, Tuhan sedang memulihkan, menguatkan, memenuhkan kita dengan sukacita dan damai sejahtera, menyegarkan kita. Itulah yang akan membuat kita bisa tetap bersemangat. Rasul Paulus menasihatkan kita didalam Filipi 4:8 untuk mengisi pemikiran kita dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik.

3.    Kembangkan kebiasaan tersenyum
Tanpa kita sadari, kita sudah menjadi sulit untuk tersenyum atau tertawa; disebabkan oleh tekanan-tekanan yang ada di sekitar kita. Senyuman menjadi sesuatu yang sangat mahal.

Yang kita perlukan adalah suatu keputusan dari diri kita; kita harus mengembangkan kebiasaan tersenyum.

Mungkin kita berkata: “Aku gak kepingin tersenyum, aku punya segudang masalah, banyak hal-hal tak baik terjadi padaku.”
Inilah saatnya diperlukan senyuman iman; yaitu kita sengaja tersenyum karena kita orang beriman dan kita tahu kepada siapa kita beriman, Allah yang maha kuasa! Kalau kita tersenyum karena iman, sukacita Allah akan segera mengikuti.

Senyuman seperti sebuah pesan ke seluruh tubuh kita dengan pesan: “Semuanya ok.”
Ketika kita tersenyum, ada zat-zat yang dilepaskan ke seluruh sistim tubuh kita yang membuat kita merasa lebih baik.

Dan diatas semuanya itu, saat kita tersenyum, kita akan mendapat lebih banyak kemurahan Tuhan; dalam karir, senyuman membantu kita berurusan dengan orang-orang. Orang lebih suka berurusan dengan seseorang yang ramah daripada dengan  orang yang tidak ramah.
Ada satu kesaksian terbaik yang bisa kita berikan sebagai orang Kristen adalah bila kita menjadi orang yang selalu bahagia, selalu tersenyum, ramah dan menyenangkan.

Kalau kita hanya tersenyum saat kita tidak ada masalah, maka kita tidak akan pernah bisa tersenyum karena masalah akan selalu ada dan kita akan kehilangan semangat dalam hidup kita. Ingatlah, Alkitab berkata bahwa kita adalah lebih dari pemenang, artinya dalam segala perkara kita tidak dikalahkan dan tetap bisa tersenyum. Sebagai anak Tuhan, kita harus tahu bahawa Tuhan bisa mengangkat segala beban didalam hidup kita. Cumanya kita harus tahu untuk melepaskan beban itu kepada Tuhan Yesus. Seringkali  kita merasa terlalu khuatir terhadap masalah yang kita hadapi tetapi untuk Tuhan tiada yang mustahil!

Selain senyuman, perikasalah postur tubuh kita; pastikan kita berdiri tegak! Kita adalah anak-anak Allah yang maha tinggi, tak seharusnya kita terbungkuk, lemas, loyo, seperti orang yang kalah. Kita adalah duta-duta kerajaan Allah berarti kita mewakili Allah yang Maha Kuasa. Itu bisa mebuat kita berdiri tegak, memancarkan kekuatan, kesungguhan dan rasa percaya diri. Dengan demikian seakan kita berkata: “Aku bangga dengan diriku. Aku tahu aku diciptakan sesuai dengan gambar Allah yang Maha Kuasa. Aku tahu aku adalah biji mata Allah.”

Penutup


Mulailah dengan melihat kepada Tuhan Yesus, apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita, ingatlah janji-janji-Nya bagi kita, apa yang disediakan-Nya bagi kita.

Buatlah perencanaan yang membawa berkat dalam segala hal kehidupan kita.

Buat pujian dalam hati kita yang akan terpancar keluar. Tersenyumlah karena iman kita kepada Yesus.Berdirilah tegak dengan penuh rasa percaya diri karena siapa kita di dalam Yesus. Sadarilah… kemanapun kita melangkah, kita membawa nama Yesus dalam kita. Amin!